Pembelajaran Demokrasi Dari PKS

21 03 2013

ImageBersyukurlah bangsa Indonesia karena memiliki PKS. Sebuah partai yang berdiri pasca reformasi 1998.Partai Islam inklusif ini telah turut berkontribusi untuk tumbuh kembangnya demokrasi di Indonesia.Partai yang didominasi oleh anak -anak muda muslim terdidik telah menghasilkan sebuah tayangan ‘demokrasi’ yang memukau.Dalam perjalanannya selama 15 tahun  sejak berdirinya ternyata PKS yang dulu bernama Partai Keadilan itu telah memperagakan sebuah demokrasi yang menawan. Kenapa tidak , setiap suksesi kepemimpinan untuk memilih Presiden Partai, tak pernah ribut -ribut, apalagi sampai berdarah -darah. Dari sudut pandang demokrasi, PKS dianggap partai yang paling berhasil mereduksi konflik internal, kalau tidak mau menyebut tidak pernah ada konflik  karena perebutan ‘tahta’ kekuasaan di partai. Sejak era Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nurwahid, Tifatul Sembiring, Lutfi Hasan Ishak , hingga Anis Matta tidak pernah terjadi baku hantam, tidak ada faksi -faksi yang selalu membuat gaduh dalam acara pemilihan pengurus baru.

Kalau begitu PKS hanya ditentukan oleh Majelis Syuro? .  Tidak juga. Penentuan Presiden Partai tidak berarti Ketua Majelis Syuro punya kewenangan absolute untuk menentukan sang penerus.  Majelis Syuro bersikap realistis berdasarkan pemilihan internal  di tingkat kader yang disebut Pemilu Raya yang sifatnya juga luber jurdil. Hal ini dilakukan jauh -jauh hari sebelum Munas digelar. Jadi pada saat pelaksanaan Munas hanyalah bersifat pengukuhan saja, karena calon -calon yang muncul sudah kelihatan rekam jejak di partai jauh -jauh hari. Jadi jangan harap simpatisan yang baru bergabung dengan kekuatan finansialnya bisa masuk kandidat Presiden Partai. Disinilah kelebihan parai dakwah ini untuk menyeleksi nama -nama yang muncul berdasar tingkat militansinya dan pembelaannya kepada partai. Dengan cara ini PKS berhasil membentengi diri dari ‘kutu loncat ‘ yang tidak memahami visi dan misi partai. Dan ditengah fenomena muncurlnyab ‘ pasar loak politik’ , nama -nama besar dibeberapa partai tengah menjual diri   untuk menyebrang ke partai lain, PKS tak terlalu tergelitik untuk membeli nama-nama di pasar loak politik. PKS konsisten untuk benar -benar mengutamakan  kader -kader terbina.

Menjelang pemilihan ? Tidak ada kampanye yang saling ganjal mengganjal. Tidak ada black champagne, tidak ada selebaran yang saling menjatuhkan.Sebab para kandidat tidak diperkenankan untuk berkampanye.Dengan mekanisme seperti ini ternyata dampaknya luar biasa. Efisiensi dan efektifitas khususnya financial dan waktu bisa ditekan seminimal mungkin. Bayangkan dalam sebuah perhelatan setingkat muktamar atau kongres, berapa pundi -pundi partai yang harus dikeluarkan. Sejak dari urusan konsumsi hingga sewa hotel berbintang. Belum lagi pschychologi massa yang bila ada mengompori untuk berpanas -panas ria dalam konggres  akan menjadi semakin panas suasananya.

Konon sebuah partai yang menyelenggarakan perhelatan sejenis konggres telah kehilangan bermilyar -milyar rupiah dari kocek partai. Belum lagi dari kocek pribadi sekedar memberi uang transport kepada para simpatisannya (  voter ) sang kandidat. Wooww, kalau di PKS itu tidak pernah ada. Sehingga pas pada cara yang dimaksud, kegiatan berlangsung damai, penuh ukhuwah, penuh kekeluargaan,karena yang terpilih akan mendapat tugas berat untuk membesarkan partai, menyebarkan dakwah, menyentuh hati untuk terus berbakti kepada Tuhannya, tidak sekedar cinta duniawi semata, atau duduk manis menunggu jatah kursi di kabinet.

Kenapa PKS mampu mendemonstrasikan demokrasi yang efisien dan efektif itu tanpa harus menggunting peran dan potensi kader yang memang cukup potensial ? Tentu hal ini disebabkan adanya ‘sistem’ yang sudah berjalan baik.  Sistem yang baik akan menelurkan pribadi -pribadi yang baik, Pribadi -pribadi yang baik akan melahirkan anggota yang baik. Anggota -anggota yang baik akan mengemplementasikan akhlaq  -akhlaq berpolitik yang santun.Kalau di partai lain ‘ kursi ketua umum’ menjadi incaran setiap kader, di PKS ‘ kursi’ ternyata tidak terlalu menarik untuk diperebutkan. PKS beranggapan ‘kursi’ adalah amanah yang harus menghadirkan kemanfaatan bagi banyak orang bukan kepentingan pribadi. Kenapa partai -partai tidak melirik kebaikan yang telah dihadirkan PKS ?

 

Dimasmul Prajekan | Kompasiana

*http://polhukam.kompasiana.com/politik/2013/03/21/2/544223/pembelajaran-demokrasi-dari-pks.html





Sebelah Mata

21 03 2013

 

          

tdk adil

INGAT gambar patung seorang perempuan dengan kedua mata tertutup sehelai kain, di tangan kirinya ada timbangan yang seimbang dan di tang

an kanannya ada pedang terhunus? Dia adalah Themis, legenda Yunani menyebutnya sebagai Dewi Keadilan.

 

Themis sesungguhnya adalah cara orang dahulu mengungkapkan harapan pada tegaknya keadilan. Dalam bayangan mereka, Sang penegak keadilan haruslah menutup mata, tidak memandang dengan sebelah mata, apalagi main mata dengan pihak-pihak yang membutuhkan keputusan hukum. Dia harus menimbang dengan seadil-adilnya dan pedangnya siap menebas, menjatuhkan eksekusi. Tetap dengan mata tertutup. Tak terpengaruh oleh subjektivitas.

 

Sesungguh

nya itu pula fitrah manusia. Keadilan adalah kebutuhan asasi manusia. Manakala tak terpenuhi, ada rasa teraniaya. Rasa ini pula, yang sejarah mencatatnya menjadi energi perubahan. Tak terhitung berapa banyak penguasa yang tumbang karena tak memperlakukan rakyat dengan adil. Mereka bisa tumbang karena energi perlawanan tadi. Bisa pula karena kemarahan Tuhan, Sang Maha Adil.

 

Sejarah hari-hari belakangan ini mencatat bahwa para penegak hukum di negeri ini tak memakai penutup matanya. Mereka bermain mata dan mengabaikan keadilan. Meski pandai bermain kata untuk menutupi ketidakadilan yang mereka ciptakan, tetapi “rasa” itu makin kental mengusik kehidupan.

 

Sebut saja satu persatu kasus-kasus hukum belakangan ini yang mengusik rasa keadilan. Sekadar mengingatkan, ketika mobil yang dikendarai Ra

syid Rajasa menabrak kendaraan lain hingga menewaskan sejumlah orang, polisi tak pernah menahan anak sang Menko ini. Tetapi, polisi dengan sangat sigap menahan Jamal bin Syamsuri, sopir angkot yang penumpangnya tewas karena melompat dari angkotnya yang sedang melaju.

 

Bukan cuma polisi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun berkelakuan mirip. Ridwan Hakim yang telanjur pergi ke Turki sebelum dicekal pun dipaksa pulang hanya demi diperiksa sebagai saksi. Sementara untuk memeriksa Sri Mulyani, KPK dengan sangat rela bersiap-siap bera

ngkat ke Washington DC untuk merunduk-runduk mendatanginya.

 

Masih belum pupus pula dari ingatan, Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dalam hitungan 3 jam sejak dinyatakan sebagai tersangka, langsung dijemput KPK dan dijebloskan ke dalam tahanan. Sementara publik bisa melihat Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum dan Rusli Zaenal yang sama-sama sudah menjadi tersangka tetapi tak kunjung dijemput dan dijebloskan ke tahanan.

 

Penegak hukum di s

emua level seolah berlomba mempertontonkan perilaku tak adil. Rachmat Yasin, Bupati Bogor, dijadikan tersangka oleh Panwaslu karena ikut berkampanye tanpa izin dari Mendagri. Sementara Gubernur DKI, Jokowi yang nyata-nyata juga tak mengantongi izin untuk berkampanye di periode dan Pilkada yang sama, sampai saat ini masih melenggang bebas tanpa atribut tersangka.

 

Terlalu panjang daftar perilaku tak adil dan main mata yang dipertontonkan para pemegang pedang keadilan di negeri ini. Waspadalah, energi perlawanan kini terus membesar. Dan pada akhirnya akan berbalik melibas mereka yang tak berlaku adil. Sayangnya, seringkali pembalasan itu pun berlangsung dengan tidak adil pula.

 

Wallahu a’lam

 

Pak Ugi | Kompasiana

 

*http://polhukam.kompasiana.com/hukum/2013/03/22/3/544782/sebelah-mata.html

 





Kenapa Benci PKS

21 03 2013

pks31. Sejak berdiri dan mendapat kepercayaan masyarakat. Sudah byk pihak yg benci kepada partai ini. sampai sekarang. kenapa?? #benciPKS

2. sedikit saja melakukan kesalahan langsung dibully, dihujat, seakan-akan partai ini adalah partai terburuk & terjahat di Indonesia #benciPKS

3. Saya jadi heran, kenapa ada yang benci dgn PKS ya?? apakah partai ini memang pantas dibenci?? #benciPKS

4. Kenapa harus benci dengan PKS? padahal kader2nya sangat cinta Allah. Tuhan Yang Maha Esa. perintah wajib n sunnah dikerjakannya #benciPKS

5. membaca Alquran menjadi amal sehari-harinya. apakah ada partai lain yang mewajibkan kader2nya taat beribadah?? #benciPKS

6. kenapa harus benci PKS?? padahal kader2nya sangat cinta Nabi dan RasulNya. Sholawat selalu dilantunkannya #benciPKS

7. Kenapa hrs benci PKS?? Padahal kader2nya sgt cinta kpd keluarganya, kepada anak2nya, kepada istri/suaminya. #benciPKS

8. Kenapa harus benci PKS?? padalah, cinta kepada umat dan bangsa ini jauh lebih besar dari cinta kepada diri sendiri. #benciPKS

9. Cinta. inilah pasukannya para kader PKS. Cinta yg mengubah benci. Cinta yg meraih simpati. Cinta yg tak pernah habis. #benciPKS

10. seperti cinta salah satu anggota dewan PKS di Tasikmalaya. demi rakyat dan umatnya. gaji bulanan. fasilitas kantor utk rakyat #benciPKS

11. Cinta kpd rakyat yg buat urungkan niatnya membangun rumah. yg saat ini hanya berdinding tembok dan bilik yg kalau hujan bocor #benciPKS

12. pernah suatu ketika uang utk kampanye diserahkan kpd tukang becak utk sekolah anak2nya. pantas gak orang seperti ini dibenci? #benciPKS

13. mobil kantorpun disulap jadi mobil rakyat utk mengantar hajatan,utk mengantar ke rumah sakit. dll beginilah sang pasukan cinta #benciPKS

14. lain lagi dengan salah seorang pengurus PKS di pasar minggu, cinta yg membuat beliau mengajar pagi, siang, bahkan malam. #benciPKS

15. muridnya dari berbagai kalangan, majlis taklim, pelajar, profesional. dll meski jarak ckp jauh namun tetap beliau tempuh #benciPKS

16. Kenapa orang2 seperti ini harus dibenci?? mungkin byk yg belum tahu, yg mereka tahu hanya dari media2 saja. #benciPKS

17. namun yang pasti, kader2 PKS ini membalas benci dengan cinta. membalas cacian dgn pujian. membalas fitnah dengan indah #benciPKS

18.benci jadi cinta. Cinta yang meresap dalam setiap aktivitas politiknya. aktivitas pengorbanannya. aktivitas hariannya #benciPKS

19. Cintalah yang menggerakan kader2 PKS bekerja melayani umat. terjun ke masyarakat. banjir.kebakaran.pelayanan kesehatan. dll #benciPKS

20. Cintalah yang menggelorakan semangat kader2nya memenangkan cagubnya, cawalkotnya, cabupnya. Cintalah yg membuat semangat terpancar kuat.

21. Cintalah yang membuat mereka geriliya ke kampung2, membantu masyarakat sekitar. membuka posko2 utk masyarakat. #benciPKS

22. Terlalu banyak CINTA di partai ini (PKS), terlalu banyak sehingga tidak ada tempat bagi pembenci. #benciPKS

23. terakhir saya ingin nyatakan kepada para kader & simpatisan PKS dimana saja, Saya mencintai kalian semua, tak ada #benciPKS. hanya CINTA

24. Salam cinta utk semua pelaku kebaikan. dan salam cinta utk para pembenci. pemfitnah dan penghujat. kenapa harus #benciPKS?

 

Fajar Fatahillah | Kompasiana

https://twitter.com/fajr_fatahillah

http://polhukam.kompasiana.com/politik/2013/03/22/3/544784/kenapa-harus-benci-pks.html